oleh : Dwi Yulianti
Pendidikan adalah hal
yang memiliki peran penting didalam perkembangan dan kemajuan sebuah bangsa.
Karakter sebuah bangsa dibentuk melalui pendidikan. Hanya bangsa dengan tingkat
pendidikan yang baiklah yang mampu membentuk karakter kuat dalam tubuh
bangsanya. Melalui pendidikan yang baiklah kemudian lahir generasi bangsa yang cerdas
secara akademik, moral serta emosi. Melalui pendidikan pula lahir lah generasi
bangsa yang tidak akan dengan mudah tergerus oleh zaman dan pengaruh buruk dari
luar. Begitu pentingnya pendidikan sampai–sampai pada saat peristiwa jatuhnya
bom Hirosima dan Nagasaki pemerintah Jepang memerintahkan para tentaranya untuk
segera menemukan para guru yang masih hidup. Negara Jepang pada saat itu, sadar
betul bahwa hal dasar yang dibutuhkan untuk kembali membangun bangsanya bukalah
hanya uang dan materi melainkan ilmu yang dapat diperoleh melalui pendidikan.
Pendidikan di Indonesia saat ini sudah cukup menjadi
prioritas bagi masyarakat dan pemerintahannya. Hal ini tampak dari meningkatnya
jumlah masyarakat yang bersekolah serta banyaknya program pemerintah yang
mengarah pada pengembangan mutu serta kualitas pendidikan kearah yang lebih
baik. Berbagai program telah dibuat untuk meningkatkan kualitas pendidikan, berbagai
program dilakukan pula untuk meningkatkan kemudahan masyarakat dalam mengakses
pendidikan. Program yang menjadi wujud nyata dari kepedulian pemerintah
terhadap pendidikan dinegeri ini salah satunya adalah,dengan mewajibkan
pendidikan 9 tahun serta memberikan berbagai beasiswa bagi anak–anak
berprestasi dan anak–anak dengan tingkat ekonomi yang rendah.
Kemudahan
untuk memperoleh pendidikan dengan biaya yang murah serta berkualitas sayangnya
tidak begitu merata. Diberbagai media, masyarakat dihadapkan pada berbagai
informasi tentang berbagai program yang sedang dicanangkan dan diterapkan oleh
pemerintah pada berbagai jenjang pendidikan guna meningkatkan kualitas serta
memperluas kesempatan memperoleh pendidkan bagi semua orang. Kenyataan
dilapangan tidak seindah dan sebaik apa yang tampak diberbagai pemberitaan,
karena nyatanya masih banyak daerah – daerah terpencil di Indonesia yang begitu
sulit mendapatkan akses untuk memperoleh pendidikan yang layak seperi anak–anak
di desa maju atau kota besar. Infrastruktur yang tidak memadai seperti jalanan
yang rusak, tidak adanya transportasi serta jumlah tenaga pengajar yang sangat
terbatas menjadi faktor penyebab desa terpencil di Indonesia begitu sulit
memperoleh pendidikan yang layak. Akibatnya desa terpencil itu tetap hidup
dalam keterpurukan ekonomi serta tingkat kesejahtraan yang sangat rendah dalam
berbagai aspek. Desa tanpa pendidikan yang layak tersebut melahirkan generasi
muda yang tak bisa berbuat banyak dalam hal membangun desanya. Pendidikan yang
sangat buruk dan terbatas begitu mengungkung para generasi didaerah terpencil
untuk berkembang, berkarya serta trampil didalam memelihara tatanan hidup dalam
daerah terpencil tersebut.
Nusa Tenggara Timur adalah salah satu provinsi di indonesia dengan ibu kota Kupang. Nusa
Tenggara Timur memiliki banyak sekali daerah terpencil yang masih begitu
terbelakang dalam hal pendidikan. Daerah yang terisolasi, infrastruktur yang
masih sangat apa adanya, serta tenaga pengajar yang sangat sedikit membuat daerah–daerah
terpencil di Nusa Tenggara Timur begitu sulit untuk mendapatkan pendidikan yang
layak dan bermutu, bahkan masih ada desa yang sama sekali tidak memiliki
bangunan sekolah sehingga untuk bersekolah, anak-anak harus pergi ke desa
sebelah dengan jarak belasan kilometer tanpa ada transport yang memadai.
Keterisolasian terhadap pendidikan inilah
yang membuat masyarakat Nusa Tenggara timur sampai saat ini masih hidup dalam
tingkat kemiskinan yang cukup tinggi dibandingkan daerah–daerah lainnya di
Indonesia. Tidak heran bila Nusa Tenggara Timur menjadi daerah dengan tingkat busung
lapar serta kemiskinan terbanyak di Indonesia. Kemiskinan dan kelaparan hanya
satu diantara banyak dampak buruk yang terjadi pada sekelompok masyarakat yang
hidup dalam sebuah lingkungan, dimana lingkungan tersebut tidak terjamah oleh
pendidikan yang baik dan berkualitas.
Nusa
Tenggara Timur adalah provinsi yang memiliki banyak sekali kekayaan alam yang
sayangnya tidak bisa dikembangkan menjadi aset yang dapat mensejahterakan
masyarakat Nusa Tenggara Timur karena minimnya ketrampilan dan kemampuan
Masyarakat Nusa Tenggara Timur didalam mengoalah dan memanfaatkan segala sumber daya dan kekayaan alam Nusa Tenggara
Timur. Hal ini disebabkan oleh kualitas pendidikan yang masih sangat buruk didaerah–daerah
terpencil Nusa Tenggara Timur.
Salah satu daerah terpencil di Nusa Tenggara Timur yang
masih sangat sulit mengakses pendidikan ditengah berbagai kemudahan yang
diperoleh masyarakat dalam mengakses pendidikan adalah desa “Nenas”. Desa
“Nenas” adalah salah satu desa yang terdapat di kabupaten TTU Nusa Tenggara Timur.
Desa yang terletak dibawah gunung indah bernama “Mutis”, di huni oleh
masyarakat dengan tingkat ekonomi dan pendidikan yang sangat rendah. Desa
penghasil bawang merah, bawang putih,wortel,
kentang dan jeruk ini memilki 1 SD,1 SMP dan 1 SMK. Guru di sekolah SD
berjumlah hanya delapan orang dan hanya satu diantaranya yang bergelar sarjana.
Jarak antara satu dusun dengan dusun yang lain cukup jauh dan untuk menuju ke
sekolah anak–anak harus berjalan kaki dengan jarak yang cukup jauh. Yah…kondisi
yang sangat memprihatinkan inilah yang menjadi penyebab pendidikan di desa ini
begitu tertinggal dan pendidikan yang rendah pula lah, yang menyebabkan desa
ini tetap jauh dari kata sejahtera meski sebenarnya desa ini dapat menghasilkan
kekayaan alam yang banyak seperti bawang putih, bawang merah, wortel, kentang
dan juga jeruk.
Desa
nenas adalah gambaran salah satu desa diantara ratusan desa lainnya di Indonesia
yang masih begitu terisolasi dalam hal pendidikan ditengah berbagai kemajuan, kemudahan
dan kencanggihan dalam hal memperoleh pendidikan yang sedang dicanangkan dan
dilaksanakan oleh pemerintah. Pemerintah boleh berbangga dengan berbagai
kemajuan pendidikan yang ada diberbagai kota besar di Indonesia namun
pemerintah juga perlu tertunduk malu dan melakukan evaluasi mendalam ketika
melihat kondisi pendidikan daerah terpencil di Indonesia. Daerah terpencil
seakan menjadi bagian yang terlupakan untuk dibenahi demi kemajuan bangsa dan
seluruh masyarakat Indonesia.
Daerah terpencil seperti daerah di Nusa Tenggara Timur
tidak menjadi daerah yang luput dari fokus pemerintah, karena nyatanya
pemerintah saat ini sedang mencoba menjalankan berbagai program yang bertujuan
untuk memperkenalkan berbagai keindahan dan kekayaan alam Nusa Tenggara Timur
ke berbagai daerah di luar Nusa Tenggara Timur bahkan ke berbagai negara. Hal
ini dilakukan guna meningkatkan pariwisata di Nusa Tenggara Timur. dengan
meningkatkan pariwisata di daerah Nusa Tenggara Timur diharapakan mampu
meningkatkan kualitas kesejahtraan masyarakat Nusa Tenggara Timur. Sayangnya
langkah pemerintah untuk memajukan pariwisata di daerah terpencil Nusa Tenggara
Timur tidak dibarengi dengan peningkatan mutu serta ketersediaan pendidikan
yang baik di daerah tersebut. Pengembangan pariwisata daerah terpencil tanpa di
imbangi dengan pendidikan yang baik hanya akan mengkayakan orang–orang tertentu
saja di daerah terpencil tersebut atau para investor asing yang pandai melihat
peluang dan potensi yang ada, sedangkan penduduk asli hanya akan tetap hidup
dalam kemiskinan dan terus menjadi budak yang bekerja.
Pengembangan pariwisata sebuah daerah terpencil sangat
penting namun penigkatan kualitas pendidikan serta kemudahaan dalam memperoleh
pendidikan jauh lebih penting. Dengan pendidikan, daerah terpencil mampu
menghasilkan pemuda–pemudi desa yang akan mampu mengembangkan desanya sendiri
tanpa harus menjadi budak sebagaian orang yang hanya mengkayakan diri sendiri
dengan cara menggerus berbagai kekayaan yang ada didaerah nya yang salah satu
contohnya dalam hal pariwisata.
Pengembangan pendidikan di daerah terpencil
adalah tugas semua pihak baik masyarakat mau pun pemerintah. Jumlah daerah
terpencil di Indonesia yang sangat banyak tidak akan bisa tercover dengan baik
jika hanya pemerintah saja yang bergerak.
Salah satu bagian masyarakat yang harusnya punya andil besar dalam
peningkatan di daerah terpencil adalah mahasiswa. Sebagai kaum intelektual,
mahasiswa seharusnya mampu membawa perubahan bagi bangsa setidaknya bagi sebuah
daerah terpencil. Tugas seorang mahasiswa jauh lebih besar dari sekedar
berkuliah, menyelesaikan kuliah tepat waktu, memperoleh IPK tinggi serta
mendapatkan pekerjaan di perusahaan ternama. Tugas seorang mahasiswa yang
sebenarnya adalah berfikir dan melakukan segala usaha dengan memanfaatkan
berbagai ilmu yang didapat demi kemajuan bangsa khususnya kemajuan pendidikan
di daerah terpencil agar ke depannya para muda dan mudi di daerah terpencil
punya kesempatan untuk mengenyam pendidikan yang layak\ serta kehidupan yang
lebih baik seperti yang didapatkan oleh muda–mudi di daerah perkotaan. Setiap
generasi baik dari kota mau pun desa punya hak yang sama untuk memperoleh
pendidikan serta kesempatan untuk menjadi yang terbaik bagi diri sendiri,
bangsa dan masyarakat maka marilah kita sebagai mahasiswa yang merupakan bagian dari masyarakat ikut mengambil peran
serta didalam peningkatan pendidikan di daerah terpencil demi Indonesia yang
lebih intelektual dan sejahtera.
Comments
Post a Comment