Skip to main content

Aku untuk IndonesiAku

“Aku untuk IndonesiAku” 

Sospol in Action merupakan salah satu program kerja yang dirancang oleh Departemen Sosial dan Politik Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Jakarta (BEM FMIPA UNJ). Mengangkat tema “Aku untuk IndonesiAku” yang fokus di bidang pendidikan, SIA (bagaimana acara ini sering disapa) 2012 hadir dengan warna yang jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Berbagai rangkaian kegiatan hadir untuk mengembalikan semangat nasionalisme pemuda Indonesia dalam momentum 84 tahun Sumpah Pemuda kali ini. 

Diawali dengan adanya Lomba Esai dan Desain Poster, SIA 2012 mengajak seluruh pemuda Indonesia untuk dapat menuangkan idenya dalam sebuah karya. Bekerja sama dengan berbagai macam media partner, ada sekitar seratus lebih peserta yang mengikuti perlombaan ini. Setelah melalui proses penjurian, terpilihlah 36 esai dan 21 poster yang akan memasuki tahap voting offline dan online sebelum akhirnya terseleksi menjadi 20 esai dan 11 poster yang akan dibukukan dengan judul yang sama dengan tema SIA tahun ini, “Aku untuk IndonesiAku”. 

Dilanjutkan dengan hadirnya Kampung Pemuda di lingkungan Kampus B UNJ, SIA 2012 mengajak para pemuda untuk semangat membaca, berdiskusi, dan mengenang kembali kejayaan permainan tradisional yang mulai tergerus zaman. Acara yang digelar selama empat hari berturut-turut ini menyediakan beragam bacaan yang dikemas dalam Bazaar Buku dengan harga khusus dari penerbit + infaq seikhlasnya dari para pembeli, tanpa mengambil keuntungan sepersen pun, hal ini dilakukan semata-mata bertujuan untuk meningkatkan semangat membaca para pemuda. Selain Bazaar Buku, diskusi-diskusi dilakukan setiap sorenya, tak tanggung-tanggung, bekerja sama dengan Lembaga Kajian Mahasiswa UNJ, Indonesia Tanpa JIL, Tim Aksinya Kampus MIPA UNJ, dan Desa Binaan FMIPA UNJ, SIA 2012 kembali mengingatkan kita untuk peduli terhadap pendidikan Indonesia. Mempelajari Pendidikan ala Tan Malaka, Mengkaji Liberalisasi Pendidikan di Indonesia, Menilik Pendidikan Pesantren Putri di Sebelah Barat Sumatra, hingga Mendidik langsung para generasi penerus bangsa di Desa Binaan FMIPA. Diiringi dengan tersedianya berbagai macam permainan tradisional (Kelereng, Layang-layang, Karet, Yoyo, Gasing, dsb) yang dapat dimainkan oleh semua pengunjung Kampung Pemuda, semakin menambah kemeriahan salah satu rangkaian SIA 2012 ini. 

Setelah Lomba Esai dan Desain Poster memasuki masa voting offline dan online seiring dengan berjalannya Kampung Pemuda, kini saatnya launching buku “Aku untuk IndonesiAku” bersamaan dengan hadirnya diskusi publik “Membangun Kembali Pendidikan Indonesia Melalui Tradisi Ilmu”. Diskusi Publik yang menghadirkan dua pembicara kompeten berlatar belakang pendidikan pesantren ini mengajak seluruh rakyat yang peduli akan pendidikan Indonesia, terutama para pendidik dan mahasiswa pendidikan, untuk membangun kembali pendidikan Indonesia sesuai dengan apa yang telah dirumuskan oleh para tokoh pendidikan terdahulu. Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi, cucu dari salah satu pendiri pondok pesantren modern gontor, K. H. Imam Zarkasyi, memberitahukan kepada para peserta diskusi akan pentingnya pola pendidikan karakter yang telah dirancang sejak berdirinya pesantren tersebut. Sejalan dengan apa yang dipanelkan oleh Fauziah Fauzan ELM., SE AKT., M.SI, cucu dari pendiri Pondok Pesantren Diniyyah Putri Padang Panjang, Rahmah El-Yunussiah, pendidikan karakter yang kini digadang-gadangkan oleh pemerintah, sejatinya memang sudah sejak dululah diterapkan dalam pendidikan. Beginilah hasilnya apabila kita melupakan pokok-pokok pemikiran dan tujuan dari pendidikan yang sudah sejak dulu dipaparkan oleh pelopor-pelopor pendidikan negeri ini. 

Memasuki rangkaian akhir dari SIA 2012, kita menemukan sebuah potongan sejarah pendidikan yang hilang. Buku “Pedoman Pendidikan Modern”. Buah karya salah satu pendiri pondok pesantren modern gontor ini ditemukan kembali setelah 76 tahun menghilang. Buku yang dicetak bahkan sebelum kemerdekaan diproklamirkan ini mengajarkan kita beberapa hal. Diantaranya posisi sentral pendidikan bagi penyadaran warga bangsa, tujuan pendidikan dimaksudkan untuk menunjukkan jalan kebaikan bagi siswa, modern bermakna “berada dalam kemajuan”, pendidikan modern berarti bahwa seluruh proses pendidikan dilaksanakan dengan mempertimbangkan kepribadian, dan pendidikan adalah menciptakan kemajuan di tengah persaingan antar bangsa dalam menata kehidupan dunia. 

Bedah buku diawali dengan pemaparan tentang identitas penulis buku, K. H. R. Zainuddin Fananie, dan proses ditemukannya kembali di Belanda. Pemaparan ini disampaikan langsung oleh cucu sang penulis buku, Drs. H. Husnan Bey Fananie, M. A., yang kemudian dilanjutkan oleh Prof. Dr. Soedijarto, M. A. selaku Guru Besar Universitas Negeri Jakarta. Beliau menyatakan bahwa Buku Pedoman Pendidikan Modern merupakan buku yang bernilai sejarah. Sayangnya, banyak diantara kita yang melupakan potongan-potongan sejarah tersebut hingga tidak akan pernah menjadi satu kesatuan sejarah yang utuh. 

Sejatinya, semangat membangun bangsa pastilah tertanam dalam setiap jiwa pemuda. Melalui Sospol in Action 2012, semangat tersebut kembali dibangkitkan dalam rangkaian-rangkaian kegiatan yang membawa pergerakan dari “Aku untuk IndonesiAku”. Salam Pemuda. Hidup Pendidikan Indonesia. 

Titia Rakhmawati

Comments

  1. Salam Kenal Dari BEM FPMIPA IKIP Mataram....Syamsul Majid,,,,

    ReplyDelete
  2. mau tanya untuk pengumuman lombanya ada dimana ya?

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Prestasiku Untuk Masa Depan (1)

Eco – Green Hero : Permainan Edukatif Bertemakan Lingkungan Untuk Siswa Sd

Oleh : Gema Wahyudi   A.     BACKGROUND Pendidikan Lingkungan adalah salah satu ilmu tentang kenyataan lingkungan hidup dan bagaimana pengelolaannya agar menjaga dan menjamin kelangsungan hidup dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Pendidikan tentang lingkungan hidup sangatlah penting. Dengan diberikannya  pendidikan ini kepada masyarakat, diharapkan akan muncul kesadaran agar lingkungan tumbuh dan berkembang dengan baik serta menjaganya. Pendidikan lingkungan ini harus diberikan kepada semua tingkat dan umur, baik melalui jalur sekolah maupun di luar sekolah. Semua jenjang pendidikan hingga masyarakat umum harus mendapatkan pendidikan tentang lingkungan hidup, tentunya dengan penyampaian yang berbeda. Pendidikan ini merupakan salah satu factor penting untuk meminimalisasi kerusakan lingkungan, meningkatkan pemahaman dan kepedulian masyarakat dalam mencari pemecahan dan pencegahan timbulnya masalah lingkungan. Anak – anak, khususnya di jenjang SD harus sudah

Upaya Peningkatan Kualitas Pendidikan Di Daerah Terpencil

oleh : Partin Nurdiani Pendidikan merupakan wadah penting yang menjadi titik krusial pembentukan mental, spititual, sekaligus intelektualitas bagi generasi bangsa. Berbicara mengenai pendidikan di Indonesia memang tidak ada habisnya. Mulai dari prestasi-prestasi anak didik kita di tingkat nasional maupun international hingga rendahnya kualitas pendidikan di daerah terpencil. Masih kurangnya sarana dan prasarana dan kualitas pengajarnya yang pas-pasan menjadi salah satu faktor penyebab pendidikan di daerah terpencil terkesan tertinggal. Sehingga kemajuan pendidikan di Indonesia hanya terpusat di daerah perkotaan sedangkan di daerah terpencil kurang diperhatikan. Tak jarang kurangnya perhatian pemerintah itu mengesankan bahwa pemerataan pendidikan di Indonesia belum benar-benar adil seperti apa yang tercantum dalam UUD 1945.