Skip to main content

Eco – Green Hero : Permainan Edukatif Bertemakan Lingkungan Untuk Siswa Sd


Oleh : Gema Wahyudi
 A.    BACKGROUND
Pendidikan Lingkungan adalah salah satu ilmu tentang kenyataan lingkungan hidup dan bagaimana pengelolaannya agar menjaga dan menjamin kelangsungan hidup dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Pendidikan tentang lingkungan hidup sangatlah penting. Dengan diberikannya  pendidikan ini kepada masyarakat, diharapkan akan muncul kesadaran agar lingkungan tumbuh dan berkembang dengan baik serta menjaganya.
Pendidikan lingkungan ini harus diberikan kepada semua tingkat dan umur, baik melalui jalur sekolah maupun di luar sekolah. Semua jenjang pendidikan hingga masyarakat umum harus mendapatkan pendidikan tentang lingkungan hidup, tentunya dengan penyampaian yang berbeda. Pendidikan ini merupakan salah satu factor penting untuk meminimalisasi kerusakan lingkungan, meningkatkan pemahaman dan kepedulian masyarakat dalam mencari pemecahan dan pencegahan timbulnya masalah lingkungan.
Anak – anak, khususnya di jenjang SD harus sudah mengetahui isu – issue lingkungan yang ada di sekitar mereka. Namun sayangnya, pendidikan lingkungan hidup yang diajarkan di sekolah belum secara optimal dilaksanakan. Pendidikan lingkungan hidup juga baru diajarkan di beberapa sekolah saja di pulau jawa. Hal ini terkesan pendidikan lingkungan hidup tidak dianggap penting oleh pemerintah dengan tidak memasukkannya ke dalam kurikulum pendidikan di Indonesia.
B.     Practical Solution had been Carried Out by Government/ NGO/ Community
Sejak tahun 2006, pendidikan lingkungan hidup sudah dimasukkan dalam kurikulum di sekolah, namun masih sebatas mata pelajaran muatan local. Itu juga hanya ada di beberapa provinsi saja di pulau awa seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten dan sebagainya. Di dalam pendidikan formal, pendidikan lingkungan hidup harus dikenalkan kepada para siswa agar menumbuhkan rasa cinta akan lingkungan sejak dini.
Di pulau jawa, pendidikan lingkungan hidup diajarkan sebagai mata pelajaran muatan local, dimana gurunya telah dibekali dengan materi dan buku bacaan bagi para siswa, sedangkan di luar pulau jawa, seperti sekolah saya di Aceh, pendidikan lingkungan hidup diintegrasikan atau disisipkan kedalam mata pelajaran lain seperti ilmu pengetahuan alam ( IPA ). Disana juga tidak ada guru khusus yang mengajarkan pendidikan lingkungan hidup. Hampir di semua sekolah, pendidikan lingkungan hidup diajarkan dengan metode ceramah yang sering kali membuat para siswa bosan dan tidak memahami materi yang diajarkan.
Namun untuk tingkat SMP dan SMA, pendidikan lingkungan hidup sudah mulai diajarkan dalam bentuk praktek seperti praktek daur ulang dan lain-lain. Untuk SD, pendidikan lingkungan hidup masih diajarkan sebatas materi dan soal-soal saja.
Selain pemerintah, pendidikan lingkungan hidup juga disampaikan oleh komunitas pencinta alam, seperti Mapala Universitas Lampung. Mereka mengajarkan pendidikan ini melalui aksi menanam pohon. Melalui metode ini, anak-anak langsung berinteraksi dengan alam melalui kegiatan menanam pohon.  
C. Personal Project
Pendidikan lingkungan hidup yang diajarkan di sekolah dirasa kurang efektif bagi siswa untuk menangkap materinya. Apalagi bagi siswa SD dimana mereka masih beradaptasi dengan system pembelajaran yang berbeda dengan TK. Suasana dan keinginan untuk bermain masih sangat terasa pada siswa SD ( kelas 1-3 ).
Pendidikan lingkungan hidup yang diajarkan dengan metode ceramah atau tanya jawab tentunya akan sangat membosankan bagi mereka. Apalagi pendidikan lingkungan hidup yang notabene adalah muatan local ini, pastinya mereka menganggap mata pelajaran ini tidak terlalu penting. Kondisi di luar pulau jawa juga demikian, dimana materi pendidikan lingkungan hidup yang disisipkan dalam mata pelajaran lain hanya memiliki persentase yang sangat kecil. Sehingga guru juga tidak memiliki banyak materi untuk disampaikan kepada para siswa.
Melihat fenomena tersebut, penulis tertarik untuk membuat sebuah permainan edukatif tentang lingkungan hidup. Diharapkan permainan ini dapat menjadi salah satu metoda mengajar yang baru bagi guru untuk menyampaikan materi tentang lingkungan hidup. Permainan ini juga dapat menjadi alternative permainan di saat jam istirahat di sekolah.
“ Belajar sambil bermain “, itulah moto yang sering diucapkan oleh Ibu Kasur, dan itulah konsep yang sedang kami terapkan untuk meningkatkan pemahaman siswa SD tentang pendidikan lingkungan hidup.
Dengan tetap menyadari eksistensi kurikulum pemerintah pada keterbatasan dan kelebihannya, untuk dinamika belajar, metode ini mengembangkan pendidikan tanpa meninggalkan sifat bermain yang ada pada setiap anak dan remaja (Sumardi, 2005, p. 96). Melalui bermain, kita mengajak anak-anak untuk lebih mengenal alam, mengetahui isu-isu lingkungan, mencegah kerusakan dan menjaga alam.
Permainan edukatif ini merupakan pengembangan dari permaian ular tangga. Dengan merubah system permaianan dan menambahkan konten baru tentang lingkungan hidup, diharapkan anak-anak mampu menangkap materi tentang lingkungan dengan lebih baik dan cepat.
Dalam proses pendesainan mainan edukatif ini,penulis memakai analisa 5W + 1 H,yaitu :
1.      What         : Eco – Green Hero, sebuah permainan ular tangga dengan versi lingkungan hidup
2.      Who           : Anak – anak dengan usia 8 – 13 tahun ( siswa kelas 3 -6 SD )
3.      Where       : Permainan ini dapat dimainkan di 2 tempat yaitu :
·         Indoor/ Rumah/ di atas meja ( Mini Board )
·         Outdoor/ Lapangan/ Taman/ Halaman ( Giant Board )
4.      When         : Permainan ini dapat dimainkan ketika istirahat atau waktu belajar
5.      Why           : Permainan ini dibuat karena terbatasnya pengetahuan anak-anak tentang isu lingkungan yang ada disekitar mereka. Selain itu metode pendidikan lingkungan hidup yang diajarkan di sekolah juga tidak efektif karena diajarkan dengan menggunakan metoda ceramah. Permainan ini diciptakan untuk menjadi salah satu cara atau metode bagi para guru untuk menyampaikan materi lingkungan hidup kepada siswa. Permainan edukatif yang bertemakan lingkungan dan green adalah sarana dan metoda yang tepat untuk menyampaikan pengetahuan tentang lingkungan kepada para siswa.  
6.      How           : Isu-isu lingkungan dan green problem ditampilkan dalam bentuk sebuah permainan ular tangga yang dimodifikasi sedemikian rupa dan memiliki nilai edukasi di dalamnya.

Apa itu Eco-Green Hero ?
            Eco – Green Hero adalah sebuah papan permainan yang konten permainannya adalah pendidikan lingkungan hidup.  Permainan ini merupakan inovasi dan modifikasi dari permainan ular tangga yang ada. Permainan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan lingkungan hidup kepada anak-anak untuk meningkatkan rasa cinta dan peduli mereka terhadap lingkungan. Isi dari permainan ini adalah mengajarkan anak-anak bagaiamana mengolah sampah, memberikan pengetahuan tentang hemat energy, mengajak anak-anak untuk mengaplikasikan green life style dan sebagainya. Metode dari permainan ini adalah enjoy learning by playing and enjoy playing by learning.
Material
            Untuk mini board, mainan ini menggunakan kombinasi kayu daur ulang dan papan metal untuk boardnya. Pion pemain dibuat dari serbuk kayu yang di bentuk menjadi solid. Satu set permainan Eco – Green Hero terdiri dari satu papan permainan, 6 pion pemain, dua dadu dan kocokan, Green and Hot Energy token,  tong sampah daur ulang, recycle and waste token, knowledge card, dan Q/A card. Untuk giant board, papan permainan diganti menjadi lembaran print ukuran 6 x 6 meter, dimana yang menjadi pion adalah pemain sendiri. Nilai eco dari produk ini tidak hanya dari konten permainannya saja tetapi dari material.
How to Play ?
            Permainan ini dapat dimainkan oleh 4 – 6 orang. Setiap pemain akan mendapatkan recycle and waste token dalam jumlah yang sama. Selain itu, setiap pemain juga akan mendapatkan beberapa energy token dan satu pion. Setiap pemain akan mendapatkan giliran untuk bermain dan mereka harus melemparkan dadu dan menjalankan pion sesuai dengan jumlah dadu. Ada beberapa kotak yang harus mereka lewati sebelum akhirnya sampai di Finish. Mereka akan melewati kotak-kotak yang berisikan ilustrasi menarik dan lucu tentang lingkungan dengan pengetahuan singkat berhubungan dengan ilustrasi.
Pemain juga akan melewati kotak recycle dimana mereka harus menukarkan waste token dengan token recycle, selain itu juga ada kotak trash bin dimana mereka harus memilah sampah sesuai dengan jenis sampah.Pemain juga akan melewati kota Q/A Eco – Green, dimana mereka akan mendapatkan satu pertanyaan yag mereka pilih dari kartu Q / A dan harus menjawab pertanyaan tersebut. Jika mereka benar menjawab pertanyaan, maka akan mendapatkan green energy token, namun jika mereka salah mereka akan mendapatkan hot energy  token. Pemenang dari permainan ini adalah pemain yang memiliki green energy token terbanyak, dan hot energy token serta waste token paling sedikit.
Di akhir permainan, pemenang akan mendapatkan predikat pahlawan lingkungan dan mendapatkan mahkota pemenang sebagai bentuk apresiasi. Sesuai dengan namanya, permainan mengajarkan anak-anak bagaiaman menjadi seorang pahalawan dan penyelamat lingkungan. Usahakan dalam memainkan permainan ini, anak-anak didampingi guru atau orang dewasa untuk memandu permainan.
            Permainan ini dapat menjadi alternative pembelajaran pendidikan lingkungan hidup di sekolah. Guru dapat mengajak siswa untuk memainkan permainan ini menggunakan versi raksasa di halaman sekolah agar lebih dekat dengan alam. Diharakan ketika memainkan permainan ini, para siswa menggunakan otak untuk mempelajari ide-ide, memecahkan masalah lingkungan, dan menerapkan apa yang mereka pelajari dari permainan ini dalam kehidupan. Pendidikan lingkungan hidup tidak hanya diajarkan di sekolah tetapi juga di rumah dan di lingkungan sekitar. Permainan ini juga dapat dimainkan di rumah bersama keluarga atau bersama para tetangga di hari libur.
            Melalui sebuah permainan kita mengajak anak-anak untuk belajar, melalui sebuah permainan kita mengajak anak-anak untuk berpikir menjawab pertanyaan tanpa mengatakan mereka sedang diuji, melalui sebuah permainan sederhana, kita merubah pola pikir penghuni bumi berikutnya menjadi lebih green dan peduli lingkungan untuk kelangsungan hidup anak cucu nantinya.
 Gambar 1 : Desain Awal untuk Permainan Eco – Green Hero ( contoh )


Comments

  1. sangat bermanfaat...nice post

    ReplyDelete
  2. artikel yang sangat menarik ,, terimakasih sudah berbagi informasi

    ST3Telkom

    ReplyDelete
  3. I really like the articles you make and very good to be listened to
    bandar togel

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Prestasiku Untuk Masa Depan (1)

Upaya Peningkatan Kualitas Pendidikan Di Daerah Terpencil

oleh : Partin Nurdiani Pendidikan merupakan wadah penting yang menjadi titik krusial pembentukan mental, spititual, sekaligus intelektualitas bagi generasi bangsa. Berbicara mengenai pendidikan di Indonesia memang tidak ada habisnya. Mulai dari prestasi-prestasi anak didik kita di tingkat nasional maupun international hingga rendahnya kualitas pendidikan di daerah terpencil. Masih kurangnya sarana dan prasarana dan kualitas pengajarnya yang pas-pasan menjadi salah satu faktor penyebab pendidikan di daerah terpencil terkesan tertinggal. Sehingga kemajuan pendidikan di Indonesia hanya terpusat di daerah perkotaan sedangkan di daerah terpencil kurang diperhatikan. Tak jarang kurangnya perhatian pemerintah itu mengesankan bahwa pemerataan pendidikan di Indonesia belum benar-benar adil seperti apa yang tercantum dalam UUD 1945.