Skip to main content

Sayembara Esai


Kompetisi Esai SIA 2014 “Aku untuk IndoneSIAku:Pendidik Muda untuk IdoneSIA”
Aku Untuk IndoneSIAku:Pendidik Muda Untuk IndoneSIA; Sebuah gerakan moral, ajakan berbuat nyata untuk Indonesia dengan berkarya. Lebih baik menyalakan lilin ketimbang sekadar mengutuk kegelapan.
Pada tahun ini, Badan Eksekutif Mahasiswa FMIPA UNJ menantang mahasiswa&PelajarSMA Indonesia untuk menetaskan buah pikiran melalui kompetisi esai. Tuliskan esaimu. Jangan berangkat dari teori yang muluk-muluk. Mulailah dengan mengamati, observasi, kondisi di sekitarmu. Gambarkan permasalahan paling menarik atau paling penting di sekelilingmu, di wilayahmu, di “area kekuasaanmu”.
Ini bukan kompetisi membuat makalah dengan basis teori yang rigid, tapi tentang pendapat subyektif. Tulisan bisa berupa refleksi, observasi mendalam, atau gagasan konkret atas sebuah persoalan nyata di sekitarmu.

Topik Esai

Merupakan perlombaan penulisan ilmiah untuk pelajar dan mahasiswa se-Indonesia yang mengangkat tema “Pendidikan” dengan subtema yaitu:
  • Pendidik Tidak Harus Guru
  • Kaderisasi Pendidik
  • Pendidik Bermoral
  • Pendidik Mengajar di Daerah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal)

Syarat Peserta Kompetisi Esai

  1. Perlombaan ini tidak dipungut biaya.
  2. Peserta Kompetisi Esai ini adalah mahasiswa Diploma,Strata-1 (S1) dan pelajar SMA/sederajat
  3. Naskah esai yang dilombakan merupakan karya perorangan peserta, ditulis menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, dan belum pernah dipublikasikan di mana pun.
  4. Esai ditulis berdasarkan salah satu topik yang dipilih peserta. Pilihan Topik Esai.
  5. Peserta boleh mengirim lebih dari satu judul naskah, baik dengan pilihan topik yang sama atau berbeda, tetapi hanya satu judul yang dapat masuk dalam daftar 20 Esai Terbaik.
  6. Naskah dikirim Ke alamat email sospolinaction@mail.com dengan Subjek : Nama_Kampus/Sekolah_Subtema_Judultulisan
    (contoh : Dewantara_UNJ_Pendidikan,seni, dan Budaya_Pendidikan yang Membudaya)
  7. Peserta wajib menyertakan pindaian (scan) Kartu Tanda Mahasiswa (KTM)/Kartu Pelajar yang masih berlaku, dimuat di Lembar Biodata naskah yang dikirimkan (Lihat Panduan Penulisan Esai)
  8. Hanya naskah yang penulisannya memenuhi ketentuan-ketentuan dalam Panduan Penulisan Esai  (dapat dilihat di blog ) yang akan diterima oleh panitia
  9.  Hak naskah menjadi milik Panitia.
  10. Batas akhir pengumpulan naskah adalah 1 Oktober 2014 pukul 23:59 WIB
  11. Untuk konfirmasi keikutsertaan lomba peserta wajib memfollow twitter@siactionID serta like fan page Sospol In Action dengan alamat  facebook :https://www.facebook.com/sospolinaction  

Sistem Penjurian

Tahap penilaian terdiri dari:
  1. Seleksi administratif oleh Panitia. Naskah yang tidak lolos seleksi karena kesalahan administratif bisa dikirim ulang sebelum tenggat pengumpulan. Lagi: cermati Panduan Penulisan Esai.
  2. Seleksi Oleh Dewan juri. Akan ada 20 tulisan terbaik yang akan menjadi essay terbaik dan akan di publikasikan pada blog : http://sospolinaction.blogspot.com/
  3. Pemenang akan diumumkan pada tanggal 30 Oktober 2014 di http://sospolinaction.blogspot.com/
  4. Keputusan Dewan Juri dan Pihak Panitia tidak dapat diganggu gugat.

Pemenang dan Hadiah

Ini bukan sekadar kompetisi menulis. Kami memilih 20 (dua puluh) penulis esai terbaik untuk mendapatkan kesempatan berharga, yakni 20 tulisan tersebut akan kami bukukan dengan judul buku “Aku untuk IndonesiAku”. Buku tersebut akan dicetak,disebarkan keseluruh Indonesia,dan di launching pada acara puncak SIA 2014. Agar Seluruh Masyarakat Indonesia dapat membaca tulisan para pemenang.

Hadiah

20 tulisan terbaik akan mendapatkan

  1. satu buah Buku “Aku untuk IndonesiAku”
  2. Sertifikat Pemenang
  3. Plakat
  4. Bingkisan dari Sponsor*
* dari pihak sponsor

Popular posts from this blog

Panduan Penulisan Esai

Esai adalah karya yang bersudut pandang personal subyektif si penulis, bukan sekadar makalah ilmiah yang penuh dengan catatan kaki dan taburan kutipan teori. Esai berisi pemikiran yang dipadu dengan pengalaman, observasi lapangan, anekdot, dan pergulatan batin si penulis tentang subyek yang ditulisnya. Jenis tulisan ini sangat tepat untuk menggambarkan gagasan seseorang. Indonesia akan sangat membutuhkan banyak pemimpin dan pemikir muda masa depan yang punya gagasan orisinil untuk kemajuan negeri ini. Seorang pemimpin harus mampu menuangkan gagasannya dalam bentuk tulisan.   Naskah ditulis menggunakan MS Word, disimpan menjadi file *.doc atau *.docx. Bukan dalam bentuk Adobe PDF. Cara Penamaan file: Nama_Kampus/Sekolah_Subtema_Judul tulisan (contoh : Dedy_UNJ_Pendidikan yang Memanusiakan_Memanusiakan Manusia Melalui Pendidikan)  Format Dokumen Naskah Esai: Ukuran Kertas: A4 Margin Atas: 3 cm Margin Bawah: 3 cm  Margin Kiri: 4 cm Margin Kanan: 3 cm Spasi ...

Ikan Kaleng (Cerpen Pendidikan)

oleh Eko Triono ( Kompas , 15 Mei 2011) /1/ SAM  tiga hari di Jayapura; dia guru ikatan dinas dari Jawa. Dan, tak mengira, saat pembukaan penerimaan siswa baru buat SD Batu Tua 1 yang terletak sejurus aspal hitam dengan taksi (sebenarnya minibus), ada yang menggelikan sekaligus, mungkin, menyadarkannya diam-diam. Ia tersenyum mengingat ini. Ketika seorang lelaki bertubuh besar, dengan tubuh legam dan rambut bergelung seperti ujung-ujung pakis lembut teratur menenteng dua anak lelakinya, sambil bertanya, “Ko pu ilmu buat ajar torang (kami) pu anak pandai melaut? Torang trada pu waktu. Ini anak lagi semua nakal. Sa pusing.”

Upaya Peningkatan Kualitas Pendidikan Di Daerah Terpencil

oleh : Partin Nurdiani Pendidikan merupakan wadah penting yang menjadi titik krusial pembentukan mental, spititual, sekaligus intelektualitas bagi generasi bangsa. Berbicara mengenai pendidikan di Indonesia memang tidak ada habisnya. Mulai dari prestasi-prestasi anak didik kita di tingkat nasional maupun international hingga rendahnya kualitas pendidikan di daerah terpencil. Masih kurangnya sarana dan prasarana dan kualitas pengajarnya yang pas-pasan menjadi salah satu faktor penyebab pendidikan di daerah terpencil terkesan tertinggal. Sehingga kemajuan pendidikan di Indonesia hanya terpusat di daerah perkotaan sedangkan di daerah terpencil kurang diperhatikan. Tak jarang kurangnya perhatian pemerintah itu mengesankan bahwa pemerataan pendidikan di Indonesia belum benar-benar adil seperti apa yang tercantum dalam UUD 1945.